Membicarakan bucket list, surga di timur Indonesia ini salah satunya. Tempat impian yang sejak lama diidam-idamkan. Aku belum pernah kesana, alasannya karena jauh dan saat itu belum berani untuk berangkat sendiri, semoga segera ya, tentu saja bersama #temanhidup hehe. Sejak duduk di bangku SMA aku sudah tertarik dengan daerah yang satu ini. Dan sejak saat itu juga tak jarang kugunakan waktu senggangku untuk sekedar berselancar di internet, baca-baca, cari informasi tentang tempat ini. Itung-itung liburan online hehe. Jika ditanya alasannya apa, jawabannya banyak, intinya, tentang bentangan alamnya yang indah, tanahnya yang kaya, dan yang tidak bisa dilupakan adalah tentang sejarah berharga yang telah terpatri disana.

    Keindahan alam Indonesia Timur memang tidak perlu diragukan lagi. Kondisi alam yang masih terjaga dan eksotisme alamnya menjadi alasan yang tepat untuk datang ke salah satunya. Ya, ini dia sepotong surga di timur Indonesia yang ku maksud, Banda Neira. Pasti sering dengar ya. Salah satu pulau yang ada di kepulauan Banda, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Sebagaimana yang telah kusampaikan diatas, alasanku kenapa menjadikan Banda Neira sebagai destinasi impian adalah:

Benteng Nassau | Detik Travel

    Dibalik indahnya latar pemandangan dari benteng Nassau ini, terdapat sejarah kelam terkait dengan adanya pembantaian secara keji kepada orang-orang Banda yang dilakukan oleh penjajah. Pembantaian ini dilakukan karena masyarakat Banda saat itu ingin mempertahankan tanahnya dari tangan Belanda dan Inggris yang ingin merebutnya. 

    Selanjutnya ada benteng Belgica. Letaknya tidak begitu jauh dari Benteng Nassau. Perbedaan fisik dari Benteng Belgica ini adalah jika dilihat dari atas, bentuknya bukan persegi, melainkan segi lima. Di tengah benteng terdapat batu berbentuk kotak yang dimana itu adalah terowongan yang menghubungkan benteng Belgica dengan benteng Nassau.

    Benteng yang diambil alih oleh Belanda ini adalah peninggalan Portugis. Oleh Belanda benteng ini dijadikan tempat untuk menangkal serangan rakyat Banda yang tidak setuju dengan monopoli perdagangan pala oleh VOC. Selain itu benteng Belgica ini dijadikan markas bagi Belanda serta difungsikan sebagai tempat pantau lalu lintas kapal dagang.

    Selain sejarah tentang perlawanan rakyat Banda dan penjajahan Belanda di Banda Neira, disini juga terdapat sebuah rumah yang menjadi saksi sejarah Indonesia. Rumah sederhana dimana Bung Hatta dan Sutan Sjahrir diasingkan sebagai tahanan politik oleh pihak Belanda pada tahun 1936.

    Lokasi Rumah Pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir ini juga tidak terlalu jauh. Jaraknya juga hanya beberapa meter saja dengan benteng Belgica. Bung Hatta menempati rumah ini selama 6 tahun sebelum pindah ke rumah pengasingan yang lain. Rumah ini juga dijadikan tempat pertemuan dengan tokoh sejarawan Banda, Des Alwi, yang akhirnya diangkat sebagai anak. Selain itu, beliau berdua juga menjadikan rumah ini sebagai Sekolah Sore untuk anak-anak Banda Neira, bertempat di teras belakang. Di Sekolah Sore ini Bung Hatta dan Sutan Sjahrir mengajarkan banyak hal, seperti bahasa Inggris, calistung, kedisiplinan, dan juga menanamkan nilai-nilai nasionalisme. Di rumah ini terdapat barang-barang peninggalan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir, ada kacamata, mesin tik, meja kerja, lemari yang berisi sepatu dan pakaian, kursi santai, dan masih banyak lagi.

    Kepulauan Banda terdiri atas beberapa pulau. Ada pulau Hatta, pulau Sjahrir, pulau Banda Besar, pulau Naira, pulau Ai, pulau Rhun, dan pulau Karaka. Nah, island hoping ini bisa dilakukan untuk menikmati keindahan pulau-pulau tersebut. Sebagai contohnya pulau Sjahrir dan pulau Hatta, salah dua pulau dari sekian banyak yang memiliki wisata bahari yang menakjubkan. Baik yang ada di permukaan dan di bawah air sama-sama luar biasa.

    Selanjutnya ada desa Lonthoir di pulau Banda Besar. Tempat yang memiliki perkebunan pala terbesar. Berdasarkan yang kubaca, kita bisa berwisata untuk melihat langsung rempah seperti apa yang jadi incaran masyarakat Eropa jaman dulu. Selain itu, tempat inilah yang ku-idam-idamkan. Why?? Karena disini adalah spot terbaik untuk menikmati  megahnya gunung Api Banda, sekaligus berfoto ria tampaknya juga tak jadi masalah ya hehe. Oh ya, satu lagi keinginanku kalau sudah sampai disini, menikmati indahnya kepulauan Banda dengan senja ungunya, sembari mendengarkan lagu Banda Neira.

    List tempat-tempat yang ingin dikunjungi bersama #temanhidup sudah, nah, ini yang sangat penting, transportasi dan akomodasinya. Ya kali mau menikmati indahnya Banda Neira yang jauh tidak dipersiapkan hehe. Apalagi aku, untuk perjalanan ke luar kota yang bisa dibilang dekat saja prepare-nya harus matang, apalagi ini. Sebagaimana perjalananku sebelum-sebelumnya, semua kupercayakan ke Traveloka saja. Sedikit cerita, hal ini bermula saat pertama kali urus tiket perjalanan sendiri + tiket teman. Kami mau ke Solo. Saat itu tiket kereta dari Malang-Solo masih diatas Rp100.000, hampir Rp200.000 untuk kelas ekonomi, tapi iseng download aplikasi traveloka lalu cek tiket, dan kami dapat harga Rp80.000 untuk kelas Eksekutif. Eiitss, dapat tiket dengan harga segitu bukan beli pas mendekati jam berangkat ya, melainkan kudapat satu pekan sebelum keberangkatan. Jadi sejak saat itu selalu mempercayakan perjalananku dengan Traveloka.

Oke, aku lanjutkan membahas #lihatdunialagi ke destinasi impianku, Banda Neira. 

Sejak memasukkan Banda Neira ke bucket list, secara otomatis juga mencari tahu tentang rute perjalanan agar sampai kesana. Nah, Ambon menjadi pintu gerbang menuju Banda Neira. 

    Untuk penerbangan ke Ambon ada yang langsung dan transit, jadi pemilihan tiket pesawat bisa ditentukan sesuai keinginan. Dan Traveloka juga menyediakan harga yang lumayan bisa jadi pilihan, (dibawah ekspektasiku sih. Kukira akan lebih mahal dari ini hehe.) Setelah sampai di Ambon, perjalanan ke Banda Neira memiliki alternatif moda transportasi yang bisa dipilih, dengan jalur laut atau udara, dan untuk tiketnya bisa langsung dibeli di loket pembelian saat di Ambon.

    Hal penting selanjutnya yang tidak boleh dilupakan adalah memilih penginapan. Bagiku ini sangat penting dan juga benar-benar dipersiapkan, agar liburan tetap fresh dan saat pulang lebih fresh lagi. 

    Untuk pemilihan hotel, biar gak ribet sekalian cari di Traveloka. Dan setelah cek aku memilih New Selecta Hotel. Untuk lokasinya sangat trategis, dekat dengan semua list destinasi yang ingin kukunjungi diatas.

    Untuk pilihan utama ini alasannya tak lain dan tak bukan adalah harganya, apalagi ditambah promo yang diberikan Traveloka, booking hotel murah jadi lebih mudah. Oh ya, karena hotelnya juga homey serta dekat dari destinasi wisatanya, ini yang penting. Paket komplit yaa hehe.

    Hotel selanjutnya ada Istana Banda Hotel. Sama halnya dengan New Selecta Hotel, lokasinya dekat dan bisa menjangkau destinasi wisata Banda Neira. Selain itu suasananya yang juga homey dengan view lautnya, menambah indah suasana liburan di Banda Neira. 

    Pemilihan dua hotel diatas telah kusesuaikan dengan rekomendasi dari Traveloka. Kalau tempatnya nyaman, #LihatDuniaLagi di Banda Neira juga jadi menyenangkan. Untuk kedua hotel tersebut juga sudah menjadi partner traveloka hotel, jadi sesuai dengan niat diatas, booking hotel tanpa ribet dan lebih mudah. Oh ya, tambahan sedikit, berdasarkan informasi yang kubaca, musim terbaik untuk datang ke Banda Neira jatuh pada bulan Oktober sampai awal November. 

    Rencana menjelajahi sepotong surga di timur Indonesia sudah matang yaa hehe. Siap-siap untuk lihat dunia lagi, staycation lagi dan liburan lagi bareng Traveloka. Sebentar lagi rencana ini akan terealisasikan, insyaAllah, jadi selamat menunggu cerita perjalananku bersama #TemanHidup di Banda Neira yaa. 😉

Salam hangat,