Point Penting Menjaga Kesehatan Mental Kamu

By Claudia - 7/08/2022 10:31:00 PM

 



    Sedang banyak sekali dibicarakan perihal pentingnya benar-benar menjaga kesehatan mental diri sendiri ya. Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mentalpun juga harus dijaga. Mental yang sehat akan menciptakan adanya perilaku yang positif. Itu juga akan sangat berpengaruh pada tubuh, emosional dan psikologis yang akan berfungsi dengan baik. Mental yang sehat juga dapat membantu menentukan cara pengelolaan stres, hubungan dengan orang lain, serta pembuatan sebuah keputusan. Jika kesehatan mental terganggu maka pikiran, perilaku dan suasana hati juga akan terpengaruhi, dan hal itu dapat menyebabkan kondisi fisik serta kualitas hidup yang akan menurun.

    Oh ya, sadar gak nih kalau ternyata kondisi mental kita juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan kita sendiri, yang kadang saking seringnya dilakukan tanpa sadar bisa membuat kondisi mental kita jadi down. Jadi, disini aku mau sedikit bagikan info mengenai hal apa saja yang kebanyakan dilakukan orang-orang (mungkin diri sendiri juga ya) yang harus distop demi menjaga kesehatan mental kita sendiri. 

1. Banding-bandingin diri sendiri.

Ini nih, salah satu hal yang sadar atau enggak sering banget dilakukan. Ada yang bilang kalau "Ya kalau membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa membuat diri tambah semangat ya gapapa, tapi kalau malah bikin diri sendiri jadi insecure ya buat apa?".

Ya tergantung bagaimana orang bisa kendaliin pikirannya sendiri sih bener, dan tiap orang juga beda-beda. Nah tapi yang dibicarakan disini adalah kalau malah menjadikan diri insecure lebih baik jangan ya. Sayanglah sama diri sendiri, siapa lagi yang mau menyayangi kalau bukan diri kita sendiri. Karena kebanyakan cerita setelah membandingkan diri sendiri sama orang lain, bukannya lebih baik malah tambah down. Kepikiran, resah gak karuan, dan berujung ke stres. 

Pentingnya bisa mencintai diri sendiri, bisa menerima keadaan diri sendiri bisa membuat kita menjaga kesehatan mental kita sendiri. Menurut Cronbach (1963), penerimaan diri adalah sejauh mana individu dapat menyadari, memahami karakteristik yang ada pada dirinya dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidup. Sikap penerimaan diri ini ditunjukkan dengan mengakui kelebihan-kelebihan serta menerima kelemahan-kelemahannya yang ada pada dirinya tanpa menyalahkan orang lain dan mempunyai keinginan yang terus untuk mengembangkan diri.

Nah kan, penting yaa ini, catet 😉 . 

2. Berusaha nyenengin semua orang.

Nah ini lagi, sering apa enggak nih merasa atau berpikir "gapapa lah, yang penting mereka seneng", eh diwaktu yang bersamaan hati sendiri nyesek. Sebaik apapun, dan kurasa semua agama juga mengajarkan untuk selalu berbuat baik ke orang ya, tapi ingetin diri sendiri juga kalau gak semua orang bisa kita senengin. Gak semua hal yang kita lakukan untuk membuat orang lain bahagia. Jadi stop buat merasa "orang lain bakal seneng nih kalau aku bla bla bla". Mau kita bener, mau salah, pasti akan ada orang yang beda pendapat sama apa yang kita lakukan.

Masuk ke dalam daftarnya nih, 'merasa nggak enakan'. Buat apa? ya buat nyenengin kemauan orang lain. Sebenarnya gak suka tapi iya-iya aja, sebenarnya gak mau tapi iya-iya aja, sebenarnya keberatan tapi iya-iya aja. Udah deh, capek gini terus. Coba sesekali bilang "enggak", tapi yang sopan yaa hehe. Berusaha menyampaikan apa yang dirasakan diri sendiri. Kalau memang tidak bisa berhak kok kita sampaikan tidak bisa.

Lepasin pikiran dan perasaan yang ini, beban banget buat diri sendiri. Memikirkan bagaimana bisa membuat orang lain bahagia tapi lupa memikirkan untuk membahagiakan diri sendiri. Sebagai manusia utuh, kita juga punya hidup sendiri, kebagaiaan kita tidak diatur oleh orang lain. Okey, bisa kok.


3. Terlalu mikirin pendapat atau omongan oranglain.

Masih nyambung-nyambung sama yang poin kedua. Mikirin omongan dan pendapat orang lain tentang diri kita. Emmm no no no. Jadi gini, kita nih gak bisa mengendalikan apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Stop buat overthinking sama apa yang orang lain ucapkan. Semua orang punya pendapatnya sendiri tentang kita, ada yang suka dan ada juga yang tidak suka. Gak perlu menjelaskan apapun tentang diri kita. 

Salah satu tokoh muslim ternama, Ali bin Abi Thalib dengan kalimat yang beliau sampaikan, bahkan masih tetap bisa dipake sampai dengan sekarang ini dan kedepannya adalah "Tidak perlu menjelaskan dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tak butuh itu dan yang membencimu tidak akan percaya itu." Sudah jelas ya, dari jaman dulu sampai sekarang rumus ini masih sama. 

Coba dikurangin ya, pasti bisa. Inget demi kesehatan mental diri sendiri loh ya 😁.


4. Membohongi diri sendiri.

Berat nih bahasanya, tapi pasti pada pernah kan. Sebenarnya sedih, tapi bilangnya "aku gapapa kok", sebenarnya marah tapi bilang "iya gapapa.". Ehm, boleh lho kita bilang kita sedih, gak salah juga kalau kita bilang kalau sedang marah. Yaa itu semua emosi orang-orang normal, wajar, dan dapat diterima. Ada ruginya loh mendam perasaan sendiri, tambah ditolak pula perasaannya, moment dimana kita gak bisa menerima perasaan kita sendiri dan membohongi diri sendiri. 

Hati-hati yaa. Coba mulai untuk bisa jujur ke diri sendiri. Hal diatas bisa banget membuat jadi mati rasa, nangis dan sedih tanpa sebab serta jika berkepanjangan bisa menyebabkan trauma pada diri sendiri.

Yah, gitu. Coba deh ya, gak perlu cepet-cepet gak ada yang ngejar. Coba pelan-pelan, tapi pasti dan konsisten. Dan jangan lupa selalu bersyukur dengan apa yang telah kita punya. Okey, aku yakin kita bisa. Demi diri kita sendiri. Inget, dijaga badannya dijaga juga mentalnya ya. 😉

    



  • Share:

You Might Also Like

0 comments:

Terima kasih sekali sudah sempatkan membaca sampai akhir. Aku harap ada hal baik yang kamu dapatkan. Kamu boleh cantumkan blog-mu, agar aku juga bisa mampir kesana 🤎