Tentang Hujan dan Doa

By Claudia - 2/02/2019 07:21:00 AM





 Bismillahirrahmanirrahim.

    Sedari siang tadi hujan masih setia memberikan kesejukan untuk bumi, menunjukkan cintanya yang telah disuratkan takdir. Sudah jadi pasangannya, jika hujan betah hadir, hawa dingin menjadi pelengkapnya. Aku hanya bisa menikmatinya dari balik jendela kamar. Dengan ditemani secangkir teh hangat dan buku baru yang baru saja mulai kubaca. Menikmati hujan dengan bercengkrama bersama buku memang menyenangkan. Tenang, yaa kamu tahu bagaimana nyamannya menyendiri saat hujan. Waktu yang kata orang sangat pas digunakan untuk tidur, mengenang sebuah kenangan, atau sekedar tidur-tiduran buka instagram. Tapi tak jarang juga kutemukan beberapa orang yang menggunakannya untuk mengupgrade potensi dirinya. Mengapa kukatakan demikian?. Karena sering kutemukan, para pujangga mendapatkan ide tulisan saat hujan, bahkan menghasilkan tulisan yang apik juga pas hujan. 

    Aku ingat, aku punya seorang teman. Dia seorang Pluviophile, yaa si pengagum hujan, menurutnya hujan adalah hal yang sangat menyenangkan dan membahagiakan. Baru melihat mendung saja sudah membahagiakan. Tenang, damai, itu yang dia katakan. Aku suka hujan, aku senang dengan hujan, eh tergantung situasi dan kondisi hehehe. Kadang masih sebal kalau hujan datang bukan pada waktu yang tepat, menurutku, maka dari itu tidak bisa dikatakan kalau aku seorang pluviophile. Dan satu hal yang jangan pernah ditiru, sebal dengan hujan. Tidak adil sekali, menyukainya saat diri merasa dia datang diwaktu yang pas tapi akan sebal dan bahkan sampai mencela saat dia datang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang diharapkan. Mulut lolos tak mencela, tapi hati, hanya Allah yang mengetahuinya. Padahal sudah ngerti, apa itu hujan. Yaa, salah satu tanda cinta untuk semua makhluk-Nya di bumi.

    Aroma teh melati yang khas memberi kode untuk disruput. Tak pikir panjang, langsung kuterima kode darinya. Hangat. Perpaduan yang pas sekali dengan saat ini. Sembari menyeruput teh hangat itu, kualihkan pandanganku dari buku yang ada dihadapanku ke tetesan hujan yang menyentuh jendela, khas sekali dengan keromantisannya. Aku melihat dengan seksama laju tetesan itu dengan masih diiringi suara hujan yang mendominasi. Tiba-tiba ada yang menggelayuti pikiran. Tentang caraku menilai hujan. Tentang penerimaanku pada hujan yang belum sepenuh hati, seperti yang kukatakan tadi, kadang masih saja mencelanya. Tak ingatkah kalau hujan adalah rahmat dari Allah yang nyata sekali dinampakkan oleh-Nya. Langsung memohon ampun pada-Nya tentang pikiran-pikiran burukku tentang hujan, dan segala bentuk responku terdahulu tentangnya.

    Dalam benak kukatakan, aku akan mulai menjalin cinta dengan-Nya, tanpa mencela apapun yang telah Allah takdirkan, apalagi tentang bukti cinta-Nya ini. Kukuatkan lagi niatku. Kucoba untuk merealisasikannya segera. 

    "Allahumma shoyyiban naafi'a". Permintaan yang indah dari seorang hamba kepada Rabbnya. "Yaa Allah turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat." Kuduakan buku bacaan yang sedari tadi menemaniku menikmati hujan, dengan sebuah buku catatan. Kucari tentang catatan materi yang berhubungan dengan suasana sekarang ini. Daaan ketemu. Bab Doa. Tanpa dijelaskan pun kamu akan tahu hubungan dari kedua hal tersebut. Hal yang disampaikan dengan istimewa. Kenapa istimewa? karena disampaikan oleh sebaik-baik manusia, seorang manusia yang mulia, dialah baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wassallam. Beliau bersabda, 'dua doa yang tidak akan ditolak; doa ketika adzan dan doa ketika turunnya hujan.'

    Mengenai doa itu sendiri memang luar biasa. The power of Du'a itu real. Nyata adanya. Mau tidak percaya? Jangaaan. Percaya saja dengan kekuatan doa. Arti dari berdoa adalah meminta, memohon. Memohon kepada sebaik-baik Pemberi. Meminta dan memohon kepada Dia Yang Maha Memiliki. Jadi apakah ada keraguan untuk tidak diberi?. Allah sendiri yang telah menjanjikan, "Dan Rabb-mu Berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu...'.". Masih mau ragu? Bukankah perkataan yang paling benar adalah Perkataan-Nya dan bukankah yang paling menepati janji adalah Ia. Pendapatku mungkin tak kau percaya, silahkan tak apa. Tapi apakah perkataan seseorang yang mulia, yang ceritanya abadi sampai akhir jaman tak kau percaya? Yaa, perkataan seorang hamba yang luar biasa, Zakariyya 'alaihissalam. "Ya Rabb-ku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-mu, ya Rabb-ku."

    Berdoa, minta, jangan pernah putus. Selalu setiap waktu. Kamu akan merasakan cinta-Nya Allah saat kamu menyadari, doamu satu persatu Allah kabulkan. Bukankah Allah menjawab doa dengan IYA. "IYA, Kuberi yang kamu mau, sekarang. IYA, nanti disaat yang tepat. IYA, Kuberi dengan yang lebih baik.". Allah tak akan lupa, Allah pasti akan kabulkan, kecuali kita yang menghentikan doa kita. Bahkan sekelas Al-Faruq, Sayyidina Umar bin Khattab berkata, "Tidak terlalu penting Allah mengabulkan doaku atau tidak, yang penting adalah Allah memberikanku taufik untukku selalu berdoa." Beliau mengetahui, dengan selalu berdoa, mengulang-ulang doa, maka Allah Subhanahu wata'ala akan mengabulkannya.

    Adakah waktu yang lebih romantis, suasana yang lebih romantis daripada menceritakan semua hal yang telah kita alami dalam seharian ini kepada Allah, meminta apa saja langsung ke pemiliknya, berdua saja hanya bersama Allah. Curhat tanpa rasa malu dan selalu aman, karena pasti apa saja yang kita ceritakan tak akan pernah Allah bocorkan kesiapapun. Romantis bukan. Yaaa, tiada yang lebih romantis dari berkhalwat dengan Allah Subhanahu wata'ala.

    Tak sengaja dan tanpa sadar ada yang mengalir. Hujan diluar bukan hanya membasahi bumi, tapi juga membasahi pipi. Dan aku percaya sekarang, baper karena hujan itu indah dan menurutku tidak salah. Aku jadi sependapat dengan beberapa pendapat darimu yang bilang, saat hujan menyapa lebih romantis jika dinikmati berdua, ya, berdua dengan Sang Maha Cinta.

  • Share:

You Might Also Like

2 comments:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Setuju kak. Saya juga percaya dengan the power of du'a. Saya yakin, Allah akan mengabulkan do'a hamba-hamba-Nya yang mau meminta dan memohon pada Allah.

    BalasHapus

Terima kasih sekali sudah sempatkan membaca sampai akhir. Aku harap ada hal baik yang kamu dapatkan. Kamu boleh cantumkan blog-mu, agar aku juga bisa mampir kesana 🤎