Menghadapi Mereka yang Memiliki Gangguan Kepribadian Narsistik

By Claudia - 4/15/2023 09:52:00 PM

 


"Foto-foto teruus, narsis banget". 

Sering ya sepertinya kita mendengar kalimat demikian dan sejenisnya yang dilontarkan orang, atau bahkan kita sendiri kepada orang lain yang aktif ber-swafoto. Tapi apakah benar itu yang dimaksud dengan kepribadian narsistik?? Ehmm, jangan salah ya. Jadi yang akan aku coba share disini adalah bagaimana menghadapi orang yang memiliki gangguan narsistik atau biasanya disebut NPD. Narcissistic personality disorder (NPD) ini adalah gangguan kepribadian dimana seseorang memiliki rasa kepentingan yang berlebihan tentang diri mereka sendiri. Mereka sangat menginginkan bahkan membutuhkan pujian, kekaguman, dan perhatian eksternal. 

Gangguan NPD memiliki ciri-ciri yaitu kebutuhan untuk dipuji yang kuat, mementingkan diri sendiri, dan kurangnya rasa empati kepada orang lain. Orang dengan NPD ini memiliki fantasi dimana merasa dirinya sangatlah hebat, dan memiliki keyakinan bahwa dirinya harus diperlakukan dengan spesial dan itu terkadang tidak make sense. Selain itu, mereka sulit menerima kritik serta perasaan kalah, arogan, egois, dan penuntut. Namun, untuk mengatakan seorang ini memiliki kepribadian NPD tidak boleh sembarangan juga ya, ingat, tidak boleh self diagnose, dan ngatain-ngatain orang. Untuk menentukan orang mengalami kepribadian ini, dibutuhkan diagnosis dari seorang ahli ya. Tapi, tidak ada salahnya untuk kita berhati-hati misalkan memiliki teman yang demikian. 

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th edition (DSM-5), seseorang dengan gangguan NPD minimal menunjukkan 5 dari 9 ciri-ciri yang dimunculkan, antara lain:

  1. Mengalami grandiose, delusi/fantasi, dia merasa dirinya adalah orang yang sangat hebat (melebih-lebihkn pencapaian dan bakat).
  2. Disibukkan dengan fantasi mengenai kekuasaan, kepintaran, kesuksesan, kekayaan, serta hubungan cinta ideal yang tidak terbatas.
  3. Meyakini bahwa dirinya adalah orang yang spesial dan hanya bisa dipahami atau menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki status sosial yang tinggi.
  4. Membutuhkan kekaguman, penghargaan, pujian yang berlebihan.
  5. Merasa berhak untuk diperlakukan istimewa dan apapun permintaannya harus dituruti.
  6. Memanfaatkan bahkan mengeksploitasi orang lain
  7. Kurangnya rasa empati kepada orang lain.
  8. Sering merasa iri kepada orang lain yang lebih sukses darinya, dan merasa orang lain akan iri kepadanya atas kehebatan dirinya.
  9. Menunjukkan sikap yang arogan, angkuh dan sering merendahkan dan menyalahkan orang lain.
Lalu bagaimana menghadapi orang dengan NPD ini??
Pada beberapa kasus, jarang orang yang berhasil menakhlukkan orang yang memiliki kepribadian ini. Karena mereka merasa paling hebat, maka sulit untuk meruntuhkan keyakinan itu. Sehingga, daripada mencoba untuk mengubah sikap mereka, lebih baik kita yang berfokus untuk kesejahteraan dan tujuan kita sendiri ketika berhadapan dengan seorang NPD. Langkah yang bisa kita ambil saat berhadapan dengan seorang NPD antara lain:

  1. Mengedukasi diri sendiri mengenai NPD. Ini membantu kita untuk memahami seorang NPD, dan merupakan langkah pertama yang bisa diambil untuk dapat menghadapi kondisi mereka dan menetapkan hubungan yang lebih realistis. 
  2. Membangun self-esteem diri sendiri. Hal ini dapat mempermudah penanganan atau antisipasi saat muncul perilaku berbahaya dari penderita NPD. Selain itu dengan meningkatkan self esteem ini dapat membantu kita mempermudah untuk menetapkan batasan dan sikap yang jelas dan tegas.
  3. Berani mengungkapkan apa yang dirasakan & menetapkan batasan. Memberi tahu kepada mereka tentang apa yang kita rasakan terhadap sikap mereka, katakan dengan baik-baik namun tegas. Selain itu juga menetapkan batasan tentang perilaku apa saja yang tidak dapat diterima dan apa yang bisa diterima. 
  4. Melatih diri untuk tetap tenang. Ini sangat bermanfaat saat berinteraksi dengan seorang NPD. Kita bisa memberikan respon yang tepat apabila mereka memberikan reaksi yang tidak baik.
  5. Mencari support system. Mencari lingkaran sosial yang lebih positif agar ada penyeimbang. Karena tidak dipungkiri, menghadapi orang yang demikian akan melelahkan dan menguras emosi, sehingga diperlukan lingkungan lain yang lebih bisa membuat kita merasa nyaman. Kita juga bisa berkonsultasi dengan profesional mental health agar dapat membantu kita dalam hal bagaimana cara terbaik berkomunikasi dan menghadapi orang dengan gangguan narsistik.

Baca juga : Why Personal Boundaries are Important?? 

Jangan mudah tersinggung dengan masukan atau kritik mereka. Jika perilaku mereka sudah sangat berlebihan sampai kasar secara verbal dan tindakan, kita bisa memilih untuk memberi jarak dengan mereka, serta minta bantuan psikolog profesional jika diperlukan.


My words might heal you,


Keep Believe and Dream Big,

Claudia .  

  • Share:

You Might Also Like

0 comments:

Terima kasih sekali sudah sempatkan membaca sampai akhir. Aku harap ada hal baik yang kamu dapatkan. Kamu boleh cantumkan blog-mu, agar aku juga bisa mampir kesana 🤎