Insecure dan Cemas Dengan Pertanyaan Basi-Basi Saat Lebaran? Coba Lakukan Ini!

By Claudia - 4/21/2023 08:42:00 AM

Taqobbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum.

Alhamdulillah, tak terasa ya, kita sudah menjalani ibadah puasa di bulan yang mulia. Ramadhan selesai, dan kita memasuki bulan Syawal. Yaa, lebaran. Dari waktu masih kecil, lebaran adalah satu moment yang begitu spesial, mengasyikkan, berkesan, dan membahagiakan. Bagaimana tidak, waktunya libur, bertemu dan berkumpul bersama saudara-saudara. Bersilaturahmi menjadi kegiatan yang istimewa dan bermakna saat lebaran. Dan vibes itu masih terasa sampai sekarang, saat sudah beranjak dewasa. 

Nah, momen yang harusnya menyenangkan, tak jarang masih ada saja yang merasa insecure, minder, cemas dan perasaan tidak mengenakkan lainnya. Ada saja hal-hal yang rasanya ingin dihindari. Sudah tahu kan apa?, yap berjuta pertanyaan template dan basi yang nyatanya masih sering dilontarkan. Sepertinya sudah menjadi budaya yaa hahaha.

"kapan lulus?", "belum dapat kerja ya?", "kapan nikah?", "kamu belum isi ya?", dan pertanyaan lain-lain, yang mungkin bagi si penanya adalah hal yang wajar, tapi tidak tahu bagaimana untuk orang yang ditanyai. Pertanyaan bak amunisi senapan yang siap menhunjam hati orang yang mendengarnya. 

Bagi beberapa orang mungkin akan cuek dan easy going saja menanggapi pertanyaan-pertanyaan demikian, namun tak sedikit juga yang mungkin akan terbawa perasaan, menanggapi pertanyaan itu dengan serius, dan malah menimbulkan efek negatif, seperti cemas dan insecure, hingga memengaruhi kondisi psikologis seseorang.

Dalam psikologi sendiri, insecure atau biasa disebut inferior adalah perasaan dimana seseorang merasa lebih rendah dan lemah dari orang lain atau merasa tidak cocok dengan standar sebuah sistem. Alfred Adler, seorang psikoanalis Wina berpendapat bahwa, manusia terlahir memiliki perasaan inferior, jadi hal ini wajar. Namun yang menjadikannya tidak wajar adalah pada saat tidak bisa teratasi. Sedangkan kecemasan adalah sebuah emosi yang sebenarnya juga wajar kita rasakan sehari-hari, namun apabila kecemasan ini tidak ditanggapi dengan benar akan menjadi hal yang berbahaya. 

Lalu apa hubungannya perasaan insecure dan cemas dengan pertanyaan "basi-basi" tadi?? Jadi, pertanyaan yang terlontarkan walaupun tidak diniatkan untuk menyakiti, hal itu bisa jadi melukai seseorang, dan menjadikan orang tersebut tidak percaya diri dan merasa lebih rendah dari orang lainnya.

Ada yang lagi cemas dan merasa insecure untuk bertemu dengan orang-orang di hari raya ini? Jika kamu mengalaminya, kamu (dan aku 😂) bisa mencoba cara ini:

1. Kenali Diri Sendiri. 
    Hal yang paling penting adalah mengenali diri sendiri, karena kita yang paling kenal diri kita. Penilaian dan komentar orang yang tidak membersamai perjalananmu tidak perlu dimasukkan ke dalam hati. Yang harus selalu diingat, "kita tidak bisa mengendalikan mereka", namun "kita bisa mengendalikan diri kita sendiri.". 


Baca juga : Why Personal Boundaries are Important?? 


2.  Menenangkan Diri Sendiri.  

    Saat hal yang tidak diinginkan terjadi, dimana kamu mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin menyakiti hatimu, coba kamu ambil jeda, kamu bisa permisi untuk pergi ke tempat yang aman, dan tenangkan diri terlebih dahulu. Kamu bisa mengatur nafas dan mengapresiasi diri sendiri karena telah berhasil melewati hal yang sulit. Kamu harus menyadari bahwa kondisi yang memicu kecemasanmu sudah terlewati. 

3. Fokus pada Hal-Hal Baik.

    Mencoba untuk memandang dari sudut pandang lainnya. Semisal ada pertanyaan yang mungkin tidak disukai, coba jawab dengan jawaban yang baik, "do'akan ya. masih usaha.", atau jawaban lainnya. Beranggapan bahwa pertanyaan yang mereka ajukan adalah bentuk kepedulian mereka kepada kita, yaa walau diksi yang mereka gunakan kurang sesuai, it's oke. Balik lagi, kalau kita tidak bisa mengatur mereka, namun kita bisa mengatur diri kita sendiri dalam merespon apa yang ada. 

Mungkin itu saja. Pesanku, kamu tetap berharga kok, meski tidak selalu memenuhi ekspektasi lingkunganmu, nyatanya kita hidup bukan untuk memenuhi ekspektasi mereka. Yang jelas, aku yakin sudah banyak hal positif yang kamu lakukan dan kamu capai. Tentunya selalu berusaha untuk meng-upgrade dirimu sehingga menjadi versi terbaikmu selama bulan Ramadhan ini juga sebuah pencapaian yang besar kan?. Aku juga yakin jika pada akhirnya kamu akan berhasil melalui waktu yang membuatmu khawatir, cemas, bahkan insecure itu. Hari yang begitu melelahkan baik untuk fisikmu dan mungkin juga mentalmu. You deserve a pat on the back for that. 


My words might heal you,

Keep Believe and Dream Big,

Claudia .


  • Share:

You Might Also Like

0 comments:

Terima kasih sekali sudah sempatkan membaca sampai akhir. Aku harap ada hal baik yang kamu dapatkan. Kamu boleh cantumkan blog-mu, agar aku juga bisa mampir kesana 🤎