Yakin Kamu Introvert?? Jangan-Jangan Socially Awkward?

By Claudia - 4/18/2023 11:26:00 PM


 Adakah yang berada di posisi ini, ketika kamu jarang bicara ke orang lain, orang-orang memberi cap kalau kamu adalah seorang yang super introvert karena terlihat diam aja? Atau pernah nggak merasa kalau nanti berbicara apakah bisa nyambung dengan orang lain atau ada perasaan takut saat ingin berbicara? Merasa kikuk bahkan sampai deg-degan saat ingin bertemu dengan banyak orang.? Padahal sebenernya kamu pengen banget ngomong dan ngobrol sama orang-orang tapi kamu tidak merasa confidence untuk melakukannya? Ehmmm. Mungkinkah kamu introvert? atau jangan-jangan bukan?

Nah, dari contoh perasaan diatas, ilmu psikologi menyebutnya dengan nama socially awkward. Lalu apakah beda antara introvert dengan socially awkward? Oke, sebelum lebih lanjut membahas socially awkward, aku masukkan sedikit mengenai introvert.

Introvert diartikan "berpaling ke dalam", dimana menggambarkan orang yang memperhatikan pikiran dan perasaan internal mereka. Introvert ini membicarakan mengenai bagaimana cara seseorang merespon stimulasi, termasuk stimulasi sosial. Yang sudah banyak disebutkan, bahwa tanda-tanda seorang yang introvert adalah mereka yang terkuras tenaganya saat berinteraksi dengan orang banyak, lebih menyukai untuk menghabiskan waktu sendiri, dan mereka yang mengcharge energinya dengan menyendiri. Introvert adalah bawaan yang dimiliki sejak lahir, namun tingkat introver seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Lalu apa itu Socially Awkward?
Socially awkward adalah kondisi dimana seseorang merasa canggung, tidak nyaman atau malu saat harus berinteraksi dengan orang lain atau berada pada lingkungan yang menuntutnya harus berinteraksi dengan banyak orang. Tenaaang, socially awkward ini bukan sebuah masalah kesehatan mental dan tidak ada diagnosisi untuk hal ini. Hal ini terjadi karena kurang adanya pemahaman mengenai isyarat sosial.

Jadi beda ya antara introvert dengan socially awkward. Memang introvert cenderung nyaman dengan diri sendiri dan merasa lelah saat berada di keramaian, namun seorang introvert masih bisa untuk menjalani kehidupan pergaulan dengan baik. Sementara socially awkward cenderung menghindari interaksi dengan orang lain dan keramaian dengan alasan mereka merasa takut akan melakukan hal yang tidak sesuai atau bahkan hal yang memalukan. 

Tanda-Tanda Socially Awkward
Tanda-tanda kecanggungan sosial yang muncul saat seseorang berada dalam situasi sosial:
  1. Memiliki kecemasan sosial
  2. Mengalami kesulitan menyampaikan sesuatu (demam panggung)
  3. Menghindari kontak mata
  4. Adanya gejala fisik (detak jantung lebih cepat, berkeringat dingin, dan hiperventilasi)
Penyebab Adanya Socially Awkward
Berbeda dengan introvert yang merupakan sebuah kepribadian yang sudah ada sejak lahir, socially awkward ini memiliki faktor penyebab, antara lain:
  1. Pengalaman masa lalu. Semisal, seseorang yang perna mengalami hal yang tidak menyenangkan perihal masalah sosialnya seperti dipermalukan di depan umum, atau bisa juga peneriimaan respon sekitar. 
  2.  Pola asuh. Dimana saat masih kecil tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan dirinya, selalu didikte, dikontrol oleh orang tua dan hal-hal lain yang menjadikan si anak tidak percaya diri. Selain itu, saat seseorang yang tumbuh dengan rasa tidak aman dan nyaman dalam keluarga.
  3. Gangguan kecemasan. Orang dengan gangguan kecemasan juga berpotensi mengalami kecanggungan sosial. Hal ini dikarenakan otak berekasi dengan cepat pada situasi yang tidak menyenangkan. 
Tips Mengatasi Socially Awkward
Jika kamu merasa demikian, coba beberapa cara ini, semoga bisa membantu untuk mengurangi dan mengatasinya:
  1. Bangun kepercayaan diri. Latih terus kepercayaan diri sendiri. Dengan hal apapun selagi positif tidak masalah. Kepercayaan diri tidak bisa instan. Dengan semakin tinggi kepercayaan diri, akan lebih mudah untuk menjadi diri sendiri dan tidak malu untuk berkomunikasi dengan oranglain.
  2. Melatih dengan obrolan ringan dan jangan menghindar. Mulai dari percakapan dengan pembahasan yang ringan, jangan pernah untuk coba menghindar. Jika terus menghindar maka tidak akan menemukan solusi, jadi terus mencoba sambil mengamati perilaku orang lain dalam berinteraksi. Berusaha bangun eye contact saat berbicara.
  3. Menjadi pendengar yang baik. Perhatikan lawan bicaramu. Hadirkan kesadaran penuh dan dengan mendengarkan ini kamu juga bisa belajar bagaimana orang-orang berusaha membangun interasi yang baik.
  4. Mencoba relax dan menjadi diri sendiri. Ingat saja bahwa setiap manusia memiliki keunikannya masing-masing. Kamu juga bukan orang yang tidak tahu apa-apa, jadi bangun pembicaraan yang baik dengan menjadi diri sendiri, apa yang kamu ketahui. Ingat juga bahwa hal semacam kecanggungan tidak hanya terjadi pada dirimu, orang lain juga bisa merasakan hal yang sama.
  5. Menemui profesional. Jika socially awkward ini sudah sangat berlebihan dan sangat mengganggu kehidupanmu, coba datangi profesional seperti psikolog. Dari situ kamu akan mempelajari cara lain untuk dapat membantu mengatasi masalah yang kamu alami. 
Socially awkward tidak selalu buruk, terutama jika tidak mengganggu kehidupan. Kamu tidak perlu mengubah apapun, hanya perlu untuk berlatih. 


My words might heal you,


Keep Believe and Dream Big,

Claudia .  

  • Share:

You Might Also Like

0 comments:

Terima kasih sekali sudah sempatkan membaca sampai akhir. Aku harap ada hal baik yang kamu dapatkan. Kamu boleh cantumkan blog-mu, agar aku juga bisa mampir kesana 🤎