Post-Holiday Blues : Bukannya Tambah Semangat Malah Malas

By Claudia - 4/10/2023 07:11:00 PM


Bagaimana perasaanmu ketika mendapat informasi kalau cuti yang kamu ajukan approved? Pasti akan senang ya. Rencana liburan, traveling, atau hal-hal lain yang sudah direncakan akan segera terealisasikan. Namun, pernah nggak sih saat cutimu usai, rasanya kamu justru tidak bersemangat untuk kembali bekerja, merasa sedih, "kok liburan sudah selesai yaa" atau "hadeeh besok udah masuk aja"?.

Memang, memanfaatkan waktu liburan dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan bisa membuat siapa saja tak ingin berpisah dengan masa-masa itu. Namun, saat kenyataan datang, dimana liburan telah usai, kita akan mengalami kesulitan untuk menerimanya, tidak bersemangat melakukan lagi aktivitas harian kita, bahkan rasanya menjadi malas. Nah kondisi inilah yang dinamakan post-holiday blues

Apa Itu Post-Holiday Blues?

Dikenal juga sebagai vacation blues, merupakan tumpukan frasa negatif yang muncul setelah liburan usai. Hal ini merupakan sindrom di dalam otak, dimana seseorang merasa sedih belum menerima kehilangan hal-hal menyenangkan selama liburan dan merasa tidak semangat untuk bekerja atau melakukan rutinitas sepeti semula. 

Post-holiday blues ini merupakan kesedihan yang mengacu pada perasaan jangka pendek yaa. Gejala yang ditimbulkan seperti kecemasan, kesepian, kelelahan, kekecewaan, kelesuan atau gangguan emosi lainnya. Hal ini memberikan dampak negatif pada produktivitas kita dalam bekerja, dan bisa juga memperburuk kualitas pekerjaan jika didiamkan saja. Waktu berlangsungnya sindrom ini berbeda pada tiap individu, ada yang cepat dan ada pula yang berkepanjangan. 

Menurut Naomi Torres Mackie, PhD, seorang psikolog klinis di Lenox Hill Hospital, New York City, gejala kesedihan post-holiday blues bisa mirip dengan depresi klinis, jadi penting untuk menyadari berapa lama berlangsungnya perasaan ini. Walaupun keduanya berbeda namun sindrom ini perlu ditanggapi dengan serius karena bisa berubah menjadi depresi jika tidak berhati-hati. 

Penyebab Post-Holiday Blues?

Masih belum banyak penelitian mengenai post-holiday blues ini, namun banyak ahli yang setuju, penyebab utamanya adalah penurunan adrenalin. Dr. Eileen Kenedy Moore, seorang psikolog klinis asal New Jersey, AS, menyebutkan penghentian hormon stres secara tiba-tiba setelah peristiwa besar dapat berdampak pada kesehatan psikologis seseorang. Beberapa faktor yang menyebabkan post-holiday blues pada seseorang antara lain:

  • Kekecewaan setelah emosi ekstrem (Seasonal Affective Disorder /SAD)
  • Kesepian
  • Merasa kehilangan
How to manage it?

Jika mengalami post-holiday blues atau mungkin ingin mencegah terjadinya sindrom ini, melakukan intervensi gaya hidup dasar dapat membantu. Berikut beberapa langkah-langkahnya:
  1. Istirahat cukup, liburan tanpa sadar menguras tenaga dan akhirnya membuat kita merasa kelelahan. Kondisi ini akan memperburuk post-holiday blues. Jadi, spent waktu untuk istirahat sebelum memulai hari. Ambil jeda setelah liburan. Mungkin bisa menyisihkan satu hari sebelum kamu mulai beraktivitas kembali. Gunakan waktu untuk relaksasi di rumah, beristirahat, dan berikan motivasi ke diri sendiri.
  2. Me time, masih berhubungan dengan poin satu, me time bisa jadi pilihan. Melakukan hal-hal kecil untuk mengurasi perasaan-perasaan yang tidak nyaman, yang sedang dirasakan. Bisa menggunakan waktu dengan olahraga juga. Olahraga adalah salah satu kegiatan positif yang efektif untuk melepas penat.
  3. Connect with friend or family, tetap berhubungan dengan teman dan keluarga agar tidak merasa sendirian. Liburan telah usai bukan berarti keseruan yang terjadi sebelumnya hilang. Kita juga bisa mengabadikan moment favorit bersama. Jadi tak salah kok kalau selama liburan kamu memfoto atau memvideo setiap hal menariknya. Dengan melihat dokumentasi tersebut, dapat membangkitkan kebahagiaan. 
  4. List lagi, coba tuliskan lagi keinginanmu, dengan begitu akan muncul lagi semangat menabung untuk liburan selanjutnya. 
  5. Mencari bantuan profesional, sindrom ini berlangsung dengan waktu yang singkat, sehingga cara-cara sederhana bisa diterapkan. Namun, apabila perasaan itu berkepanjangan, silakan mencari bantuan. Karena sebagaimana diatas, jika tidak diatasi akan memperparah keadaan.
Nah, libur lebaran di depan mata nih. Jadi, siapkan diri. Pastikan tetap bisa menetapkan porsi seimbang antara waktu liburan dengan waktu pasca liburan. Manage dengan baik, melihat tanggal libur, berapa lama libur, dan apa saja yang akan dilakukan. Perasaan sedih atau kecewa pasca liburan adalah hal yang wajar, tetapi perhatikan berapa lama perasaan itu bertahan. 



My words might heal you,

Keep Believe and Dream Big,
Claudia . 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments:

Terima kasih sekali sudah sempatkan membaca sampai akhir. Aku harap ada hal baik yang kamu dapatkan. Kamu boleh cantumkan blog-mu, agar aku juga bisa mampir kesana 🤎